Rasanya tidak salah jika di awal
pembentukan tim Persis Solo dua bulan lalu saat sang manajer caretaker,
Totok Supriyanto menyebut Pasoepati adalah sponsor utama Persis Solo
musim ini.
“Sponsor kami musim ini adalah
Pasoepati, sebagai penghormatan akan kami pampang nama Pasoepati di
jersey Persis Solo musim ini,”ujar Totok kala itu.
Ya, selama melakoni empat kali laga uji
coba di Stadion Manahan, Persis Solo selalu kebanjiran dukungan dari
Pasoepati. Alhasil, manajemen pun mendapatkan suntikan dana yang cukup
banyak dari penjualan tiket pertandingan. Total pendapatan kotor panpel
Persis Solo dalam dua bulan ini mencapai Rp. 692 juta.
Meskipun masih pendapatan kotor yang
akan dikurangi biaya kepanpelan Rp. 60 juta tiap laga dan match fee tim
lawan, namun angka tersebut tidak bisa dibilang kecil jika menilik
Persis Solo hanya akan berlaga di kasta kedua Kompetisi di Indonesia
musim ini.